Kebangkitan Sepakbola Indonesia Bersama TIMNAS U-19

Posted by

Kebangkitan Sepak Bola Indonesia ( U-19 )

Keberhasilan Tim sepak bola nasional Indonesia Usia 19 tahun (U-19) menjuarai ASEAN Football Federation (AFF) pada 22 september 2013 pantas di sambut suka cita. Garuda muda telah mengakhiri puasa panjang selama 22 tahun.

Ya, selama 22 tahun sepak bola Indonesia tidak pernah merasakan nikmatnya menjadi sang juara. Negara Indonesia terakhir kali menjadi juara pada ajang sepak bola SEA Games pada tahun 1991.

Rasanya bukan sebuah dosa jika berharap tim Garuda Muda akan terus mendulang prestasi yang membanggakan, sampai akhirnya membawa sepak bola  nasional ke puncak tertinggi yaitu bermain di ajang akbar Piala Dunia baik tingkat junior maupun senior.

Apalagi ajang besar sekelas Piala Dunia sebenarnya bukan sesuatu yang mustahil bagi Indonesia. Pada tahun 1979, Garuda Muda pernah tampil di piala dunia usia 20 (U-20) yang di selenggarakan di Jepang. Dimana pada turnamen ini legenda dunia asal negara Argentina, Diego Armando Maradona lahir.

Jika ditarik kebelakang lagi, sepak bola peernah mencetak tinta emas dengan hadir di Piala Dunia 1938 di negara Prancis serta Olimpiade 1956 di Melbourne. Lalu nyaris melancong ke Olimpiade Montreal 1976 karena gagal dalam drama adu penalti melawan Korea Utara.

Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno pernah menyerukan istilah “Jas Merah” yang merupakan kependekan dari “jangan sesekali meninggalkann sejarah”. Upaya untuk mengingatkan bahwa ciri-ciri bangsa yang besar adalah selalu menghargai sejarah dan tidak pernah melupakan masa lalu.

Ferril Raymond Hattu dan kawan-kawan pernah sukses menyumbang medali emas setelah mengalahkan Thailand melalui adu penalti. Namun, setelah itu tidak ada lagi gelar yang di raiholeh tim nasional Indonesia.


sejarah sepakbola nusantara,kebangkitan sepakboal Indonesia,Tim Nasional Indonesia,TIMNAS U-19 Indonesia,sejarah sepakbola Indonesia,kilas balik sepakbola nusantara,kostum TIMNAS U-19


Pada ajang Piala AFF 2013, Tim Garuda Muda berhasil menaklukkan Vietnam lewat adu penalti yang berakhir dengan skor 7-6, setelah sebelumnya bermain imbang 0-0 dalam 2X45 menit dan di lanjutkan dengan perpanjangan waktu.

Kemudian, Tim Garuda Muda besutan pelatih Indra Sjafri ini lalu tak berlama-lama larut dalam pesta kebahagiaan. Pada bulan Oktober 2013, Garuda Muda kembali mencetak prestasi membanggakan dalam babak kualifikasi menuju Piala Asia Piala Asian Football Confederation (AFF) atau yang disebut juga Piala Asia U-19 yang di gelar pada tahun 2014 di Myanmar.

Kapten Evan Dimas dan kawan-kawan berhasil melewati babak kualifikasi dan kemudian merebut satu tiket ke putaran final Piala Asia U-19 dengan hasil 100%. Dan yang lebih membanggakan adalah Tim Garuda Muda denagn perjuangannya mampu mengalahkan tim sepak bola raksasa Asia yaitu Korea Selatan yang sudah puluhan tahun belum ernah terkalahkan oleh kita.

Berkat kesuksesan ini Garuda Muda di banjiri ucapan selamat dari rakyat Indonesia. Juga melalui akun twiter pribadinya, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan apresiasinya dan rasa bangga atas pencapaian prestasi Timnas U-19.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam akun twiternya @SBYudhoyono beberapa saat setelah pertandingan berakhir yang pada intinya bersyukur atas kemenangan pasukan Garuda muda.

Sementara itu menteri Pemuda dan Olahraga, Bapak Roy Suryo, menyebut keberhasilan TIMNAS U-19 sebagai prestasi luar biasa yang membanggakan. “Alhamdulillah ... Luar biasa! Ini merupakan sejarah baru prestasi persepakbolaaan Indonesia,” kata Bapak Menteri Roy Suryo.

Tidak hanya itu, Ucapan selamat untuk keberhasilan Garuda Muda juga mengalir deras di jejaring sosial twiter. Sejumlah tokoh penting negeri mulai dari petinggi negara hingga pesepakbola bola internasional meluangkan waktunya untuk menuliskan apresiasikan mereka untuk kesuksesan Evan Dimas cs.

Selain Bapak Marzuki Alie, ucapan selamat juga di sampaikan oleh mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Bapak Jusuf Kalla, “Alhamdulillah berkat perjuangan Timnas yang luar biasa dan berkat doa serta dukungan rakya, akhirnay Timnas juara”, melalui akun twitternya @JusufKalla.

Kemenangan Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF ternyata mendapat apresiasi luar biasa juga dari bek Internasional  Italia, Giorgio Chiellini, lewat akun twitter resmi nya @chiellini, pemain Juventus itu menulis. “ Selamat untuk Indonesia jadi juara Piala AFF U19!! Luar biasa.”

Tidak ada salahnya, jika rakyat Indonesia kemudian berharap tim Garuda Muda akan terus meraih prestasi yang membanggakan lagi, sampai akhirnya membawa sepak bola nasional ke puncak tertinggi yaitu menjadi salah satu peserta Piala Dunia baik di tingkat junior maupun senior.

Rakyat Indonesia boleh bangga karna pada tahun 1979, Garuda Muda pernah tampil di perhelatan Piala Dunia U-20 yang di selenggarakan di negara Jepang. Walaupun Pasukan Garuda Muda di Piala Dunia U-20 berbau keberuntungan, namun apapun alasannya kita pernah merasakan perhelatan Piala Dunia.

Indonesia pernah nyaris ke Olimpiade Montreal pada tahun 1976, Namun, ambisi terpaksa gagal karena tiket raib di gondol Korea Utara setelah menaklukkan Indonesia lewat drama adu penalti yang menyesakkan dada dengan skor akhir 4-5.

Hilanglah sudah ambisi mengulang prestasi seperti pada 20 tahun yang lalu yaitu tampil di Olimpiade Melbourne 1956, di mana sepak bola Indonesia kala itu menggegerkan dunia dengan menahan “Macan Eropa” Uni Soviet dengan skor 0-0 pada babak perempatfinal Olimpiade 1956 Melbourne.

Boleh dibilang era 1950-an olah raga Indonesia mencapai masa ke emasann. Setelah tim sepak bola menggegerkan dunia Internasionalpada 1956, Satu tahun kemudian tiba giliran cabang olahraga badminton/bulutangkis mencapai posisi puncak. Peran besar Tan joe hok dan kawan-kawanlah  yang berhasil merebut Piala Thomas untuk pertama kalinya pada tahun 1957.

Pada masa itu olahraga sepak bola dan bulutangkis membuat nama Indonesia di segani dunia Internasional. Faktanya etnis Tionghoa pernah berkontribusi besar pada kejayaan dua olah raga tersebut.

Tak terasa usia PSSI sudah sangat tua sejak didirikan pada tanggal 19 April 1930. Rasanya tidak salah untuk mengenang atau menengok sejerah sepak bola nasional. Tentang bagaimana membangun rasa semangat, motivasi tingngi, atau rasa perjuangan tinggi di masa yang lalu yang mungkin mulai terlupakan.

Kenyataannya sepakbola Indonesia pernah mencapai puncak, dan seharusnya semua prestasi itu tidak hanya di pertahankan tapi harus berusaha untuk ditingkatkan.


Blog, Updated at: 6/28/2014 04:51:00 AM